Maka kamipun
sepakat untuk mencari saudara/pembantu untuk menemani istriku di rumah serta
membantu menjaga ke 2 anak kami dan akhirnya istri sayapun berangkat ke kampung
halamannya di Ciamis untuk mencari saudara/pembantu di kampungnya yang bisa
menemani dia.
Pada
awal-awalnya sich saya tidak ada perasaan apa-apa sama si ening ini (sebut saja
seperti itu namanya lah), tapi setelah waktu berjalan +/- 2 bulan Si Ening ini
bergabung di rumah kami barulah terlihat kalau anak ini sedang lagi
seger-segernya dan baru mao gede maklum umurnya waktu itu masih 16 tahunan dan
kalau saya perhatikan setiap gajih yang di kasih ke dia selalu di belikan
segala macam keperluan pribadi (kosmetik dll) dan karena dia suka bersolek diri
maka setelah 2 bulan itu dia sudah mulai kelihatan lebih dewasa dan lebih
bersih di banding waktu pertama kali dating dari kampungnya di Ciamis.
Suatu hari
(kalau tidak salah waktu itu hari Sabtu) Saya pulang kerja setengah hari, jadi
waktu sampai di rumah itu kurang lebih sekitar Jam 3.00 sore dan pada saat saya
masuk ke dalam ternyata tidak ada suara yang menjawab maka sayapun mencoba cari
orang rumah dan ternyata yang ada hanya Ening saja yang sedang tidur di
kamarnya yang tidak terkunci dan pada saat itulah baru pertama kalinya saya
melihat dia dalam keadaan sedang tidur dengan hanya mempergunakan daster
pemberian dari istri saya dan pada saat itu dasternyapun tersingkap sampai di
atas pinggang.
Wowwow suatu
pemandangan yang cukup segeeerrr untuk di nikmati maka pada saat itulah
timbullah fiktor (fikiran kotor) saya untuk mencoba meraba bagian yang
tersingkap tersebut dan secara perlahan saya dekati dia yang masih tertidur
lelap di atas kasur gulung /palembang yang kami sediakan untuknya lalu tanpa
ada kesulitan apapun saya sudah mulai mengusap/mengelus bagian kaki terus naik
kebagian pahanya yang hitam manis itu dengan perlahan dan lembut.
Sampai saking
asyiknya saya mengelus-elus bagian itu secara ga sadar torpedo/junior saya di
balik celana mulai mengencang dan karena karena ini juga akal sehat saya sudah
mulai hilang karena rabaan-rabaan tangan ini sudah mulai menjalar ke bagian
toketnya yang baru mulai merekah.
Emang sich saya
cuma meraba dari luarny saya tapikan para pembaca bias membayangkan betapa
indahnya bagioan dalamnya kalau di buka, Tapi rabaa-rabaan itu saya stop karena
si ening menggeliat di tidurnya yang mebuat say kaget dan langsung lari
meninggalkan kamarnya dan tidak lama saya keluar dari kamarnya ening,
istri,anak dan mertua saya datang habis makan Bakso bang kumis yang ada di
seberang komplek kami.
Setelah kejadian
hari itu saya selalu mencabo mencari kesempatan dalam kesempitan untuk
menikmati yang indah-indah dari si ening tersebut bahkan pada suatu hari waktu
saya mendapatkan uang sampingan dari salah satu kolega kerja.
Ssaya coba
membelikan dia baju tidur terusan ,cawet dan bh yang semua warnanya phing yang
di bungkus Koran (supaya istri ga curiga gicu..loh ..maksudnya) dan di dalamnya
saya kasih sedikit tulis yang bunyinya : di pake..ya ..Ning supaya kamu makin
betah disini dan jangan sampe ketahuan si ibu.
Rupanya
pemberian saya itu tidak di tolak sama dia dan langsung ngucapin terima
kasih..ya Pak. Dan rupanya pancingan saya itu berhasil, kenapa saya bilang
berhasil..???, karena si Ening ini rupanya agak sedikit kasih angin ke saya
dimana ada kesempatan selalu berlagak genit & manja (perlu di ingat coymana
ada kucing yang di kasih ikan nolakya..ga..ya???) dan kesempatan ini tidak saya
sia-siakan untuk selalu curi-curi kesempatan.
Bahwa pernah suatu
kali saya bercandain dia di dapur dengan omongan : ning..kamu tambah manis
ajach..dech,kamu dah punya pacar pa belom???, Tanya saya ke dia sambil colek
Bokongnya yang masih padet(yang jelas saya nyoleknya ga di depan istri &
anak..dong..hehe..he) dan diapun menjawab tanpa beban dan manja : belum
sich..Pa, tapi kayaknya sich mo dapet nichabis dah ngasih ening baju
segalasich. Nah.sejak kejadian di dapur itu sayapun semakin berani ajac.
Akhirnya
kesempatan yang saya tunggu-tunggu datang juga, waktu itu anak-anak saya sudah
mulai masuk liburan sekolah dan mereka minta di antar ke rumah neneknya di di
Bandung dan kamipun (saya,istri & anak)berangkat ke Bandung untuk liburan
sekolah dan karena saya harus tetap bekerja maka saya hanya nginap satu malam saja
di bandung untuk kemudian kembali ke rumah pada hari Minggu sorenya.
Perjalanan
Bandung Bogor terasa sangat lama sekali karena memang jalur puncak macet juga
banyak bus-bus pariwisata yang melintas di jalur itu untuk mengantar-jemput
orang-orang yang sedang berlibur/liburan sekolah.
Walaupun agak
kesel dan capek akhirnya sampai juga ke rumah pada malam hari (+/- jam 07.00
malam) dan sesampainya di depan rumah saya bunyikan klaskon mobil supaya si
ening membukakan pintu pager dan tidak lama kemudia dia keluar dengan memakai
daster yang saya belikan dan di mata saya malam itu si ening nampak lebih seger
dan ternyata pada saat mobil sudah saya parkir di damal teras rumah saya
mencium wangi shampoo sunsilk urang aring (wowwangi bwanget para pembaca
membuat hati ini tambah dug..dug..ser..).
Singkat cerita
sayapun sudah selesai membersihkan badan dan menuju kemeja makan untuk
menyantap makan malam yang telah di siapkan sama si ening,sayapun menyantapnya
dengan penuh semangat maklum lapeeer..bwanget pembaca.
Selesai makan
saya istirahat di ruang keluarga untuk nonton acara tv, sedang asyik-asyiknya
saya nonton datanglah OMES (Otak Mesum) saya untuk memancing si ening dan
sayapun autr strategi untuk minta tolong di pijat sama si ening, maka saya
panggillah dia : Ning..tolong kesini, Ya..pak Jawabnya.
Tolong pijitin
pundak saya dongkamu bisa kan..??? Tanya saya sambil pura-pura cuex, diapun
bilang ya..pak bisa, dipijitnya mau pakai minyak apa..??tanyanya, kalau bisa
sich pakai minyak kayuputih campur minyak goring ajach jawab saya dengan
santai, maka diapun berjalan ke kotak obat untuk ambil minyak kayuputih terus
ngeluyur ke dapur untuk ambil minyak goring, setelah itu dia mendekati saya dan
bertanya : Mau di pijit di mana pa???, disi saja (Diruang keluarga) jawab saya,
tapi tolong di periksa dulu pintunya sudah di tutup apa belum kata saya ke dia
dan diapun memeriksanya, sudah pak. Maka sayapun sudah tengkurap di depan tv
seperti orang yang sudah siap untuk di pijat.
Si Ening pun
sudah siap memijat di belakang saya, pada saat dia mulai membalur minyak-minyak
tersebut di badan sudah mulai terasa darah ini naik tapi masih tetap saya tahan
dan ternyata tangan si hitam manis ini memang bisa di andalkan untuk memijat
tapi di samping itu saya coba curi-curi pandang kewajahnya yang manis itu dan
wangi shampoo itu masih saja tercium di hidung saya sampai-sampai si Otong saya
sudah mulai naik menegang tapi untuk memecah keheningan saya coba ngobrol sama
dia ngalor-ngidul sampai akhirnya tertuju kepada dia yang masih belum punya pacar.
Disinilah saya
coba untuk agak berani memegang tangannya yang mungil itu dan diapun tidak
menolaknya, dia hanya bilang : Jangan .pak nanti ada yang lihat, tapi saya
tidak peduli dengan omongannya dan bahkan membuat saya semakin bersemangat.
Ga ..apa-apa kok
Ning..,disinikan Cuma kamu sama saya aja kan si teteh lagi di Bandung, birahi
setan saya ruapnya sudah tidak bisa terkendali lagi, maka sayapun langsung
mencium jari-jarinya terus berlanjut ke tangannya terus ke atas dan akhirnya
saya cium bibirnya diapun diam saja tanpa ada penolakan seperti waktu tadi
pertama saya pegang tanganya.
Maklum Orang
belum pernah di cium sama cowok bibirnya agak gemetaran dan masih kaku. Sayapun
coba membimbingnya dengan sabar sampai akhirnya dia mulai bisa mengimbangi serangan
bibirnya.
Saya masukan
lidah ke dalam mulutnya dan saya permainkan sampai diapun mulai benar-benar
pasrah bahkan dia mencoba membalas serangan bibir saya yang memiliki kumis
tipis yang membuat semua mantan cewek-cewek saya dulu pasrah kalau sudah kena
ciuman maut saya ini. Tidak hanya di situ saja.
Setelah dia
pasrah maka sayapun sudah mulai berani lagi bergerelya di ke dua bukit
kembarnya yang masih sangat ranum dari luar dengan lemah lembut saya usap-usap
berulang kali sampai terasa sama saya kalau pentil susunya sudah mulai menonjol
karena birahinya yang naik dan krena dia makin pasrah sayapun serang dia lagi
kebagian lehernya saya cium dengan nafsunya sampai diapun mulai
tersengal-sengal nafasnya menahan gejolak jiwa.
Ttidak hanya di
situ sayapun sudah memasukan tangan saya ke balik BH-nya yang berukuran 34 dan
diapun membiarkannya, sayapun mulai gerelya lagi tangan ini mengangkat daster
yang di pakainya sampai hanya tersisa BH & CD yang berwarna Phing (Pembaca
warna ini adalah warna Favourite saya dan selalu membuat saya bernafsu kalau
cewek pakai pakaian dalam dengan warna ini).
Tanpa
buang-buang waktu lagi saya pun langsung memainkan itilnya dari luar CD-nya
yang sudah mulai basah, saya putar-putar terus berulang kali, sampai-sampai
keluarlah omongan dari mulut si ening : Pa..ampun..pak ening ga tahan geli
banget oh.ohohampun ..pak oh..oh..oh, saya bukannya kasihan tapi malah makin
nafsu ajach..nich.
Saya turunkan
cdnya sampai terlihatlah KUEH PEPE perawan yang sudah basah oleh cairan
kenikmatan dan tanpa ampun lagi sayapun mengobel-ngobel memeknya dengan penuh
perasaan dan kelembutan sampai akhirnya si ening kepalanya bergerak ga
beraturan kekirikekanan sampai meracau ah..pa.aah pa ening kok mau pipis
nich..ah,jari ini malah semaking memainkannya sambil bilang tenang ning..kamu
pipisin ajach biar enak.., dan ga lama kemudian diapun mengeluarkan cairan
keninkmatan seerrr.seerrrr seerrr dengan derasnya membasahi jari-jari ini
sambil menggapit keduabelah pahanya sampai-sampai tangan saya tidak bisa di
tarik berada di antara kedua belah pahanya yang hitam manis.
Si ening
terpejam setelah merasakan kenikmatan yang tidak ada duanya keluar dari vagina
keperawanannya, sayapun tidak tinggal diam saja melihat kepasrahannya, maka
dengan cekatannya sayapun melumat kembali bibirnya sambil mengusap-usap dua
bukit kembarnya yang sudah tanpa BH lagi, tidak lama saya menikamti bibirnya
lalu turunke leher dan terus saya sapu dengan lidah menuju ke bukit kembarnya
Diapun sudah
pasrah..rah..rah tanpa daya ketika bibir ini mulai melumat pentil susunya yang
masih ranum dan mulai mengeras karena terangsang oleh permainan bibir yang
berkumis tipis ini, dia hanya meracau..pak.. janganpak.. saya ..takut ada nyang
lihatah..oh..ah..oh, tenang aja ning teteh ga ada koqaduhning nikmat bwanget
susu kamusegeeerrr.
Sayapun dengan
nafsunya melumat susu si ening,saya permainkan lidah ini di atas pentilnya
beberapa kali dan sedikit saya gigit kecil diapun menjerit manja ohah..ampun
pakening ga tahan mo..pipis lagi.aaahhh sayapun semakin ganas memainkan lidah
ini mengemut bak anak yang lagi memem sama ibunya dan eningpun semakin tidak
karuan gerakannya dan akhirnya diapun sampai untuk yang keduakalinya sambil
ngomong aahahh..ening mo..pipiiiiis achkachkk enak..akhirnya eningpun sampai untuk
yang kedua kalinya.
Puas juga
rasanya sudah bikin perawan kampung ngerasain kenikmatan yang luar biasa, maka
sayapun tanpa piker panjang lagi saya buka CD yang dari tadi sudah keras
torpedo di dalamnya dan menyodorkannya ke mulut dia yang lagi digigit sambil
ngerasain sisa-sisa kenikmatan, emang sich dia agak kaget sambil bilang :
iiiiini apaan pak kok di deketin ke mulut ening????, Tenang ..Ning, coba kamu
jilatin ajach nanti juga kamu bisa ngerasain enaknya rayu saya ke dia,
Ah..engga ..ah .. ening takut..pak.
Akhirnya saya
paksakan untuk di kulum kemulutnya sambil saya bilang : kamu harus coba
dulu..anggap ajach kamu makan Ice Cream, caranya kamu jilatin dulu ujungnya
trus kamu sedot-sedot terus kamu kulum pake lidah dan diapun mau juga
mencobanya walaupun agak jiji juga ragu.
Awalnya memang
agak kasar dia memainkannya, tapi saya coba sambil mengusap-usap rambutnya yang
hitam terus turun ke lehernya untuk merangsang dia dan ternyata berhasil diapun
mulai bisa memainkannya.
Ening terus di
isap..terus enaaakning, mainin lidahnyaning..trus keluar masukindari mulut
kamu..ning, Wow.enaakkk bwanget..kamu mulai pinter ..nichpuji saya ke dia, saya
sudah mulai terangsang dengan permainannya, saya dorong dia ke ujung sofa dan
saya coba mencari selangkangannya.
Setelah saya
dapatkan maka saya mencari KUEH PEPE perawan yang ada di antara kedua
selangkangannya lalu saya jilatin dengan nafsunya. Dia agak kaget juga waktu
saya mulai menjilati mem*knya yang sudah basah dari tadi dan sempat nolak
sambil bilang : Pakjangan..pak..ening malutadikan abis kencingnanti bau
lhokatanya sambil meracau ohahoh….ah.pak jangan sambil menutupi memeknya dengan
kedua pahanya yang hitam manis dan dengan sedikit paksaan saya buka pahanya
lalu menyerangnya lagi dengan jilatan-jilatan kenikmatan ohoh.. akhkatanya.
Saya masukan
lidah ini ke dalam mem*knya dan tampak jelas bagian itil yang memerah serta
tercium bau khas memek perawan kampung yang membuat siapaun menciumnya pengen
ngerasain juga dan setelah saya terus memainkannya diapun akhirnya pasrah dan
tidak ada lagi penolakan bahkan dia makin pintar lagi memainkan torpedo saya di
dalam mulutnya.
Permainan 69
sembilan itu berjalan +/- sekitar 15 menit sampai akhirnya kedua pahanya
menjepit kepala saya sebagai tanda kalau dia mau keluar lagi dan saya bilang
kedia..eningoh. tolong jangan di keluarin duluhoneyplease.dech tapi rupanya dia
sudah ga tahan lagi maka keluarlah cairan kenikmatan itu lagi..dan. ach.ening.
pipis lagi..pak nich.bapak nakal sih, terlihat dwajahnya yang memerah karena menikmatinya
dan karena dia sudah keluar untuk ke 3 kalinya sedangkan saya belum keluar,maka
saya paksa di untuk mengulum torpedo ini dengan segala kemampuannya dan setelah
berjalan +/- 5 menit di mainkan oleh bibir mungilnya itu akhirnya sayapun
hampir sampia keluar dan sengaja saya tidak bilang ke ening kalau saya mau
keluar.
Saya Cuma
bilang..ohohenaaak.ningkamu sudah pinter..oh ..ah enak bwanget dan akhirnya
creeett.creetttcretttmuncrat juga peju itu dari torpedo yang ada dalam mulutnya
dan pada saat keluar itu saya tahan kepalanya ening supaya tetap mengulum
torpedo saya itu dan alhasil diapun menelann semua peju yang keluar bahkan
sampai keluar luber dari mulutnya, dia hanya diam dan menatap saya dengan sendu
sambil bilangeeeh…bapak jahat sama ening.kok ga di bilangin ..kalo mo
pipis..ening jadi minum air pipis bapaknich dan dasar perawan kampung dengan
polosnya di tanya ke saya : Pak kok air pipisnya kentel..yach..trus agak
asin..lagi, ening takut pak. (dasar perawan kampung pake tanya segala
lagi..gerutu saya dalam hati, setelah saya keluar saya minta ening untuk
membersihkannya dan dia saya ajak ke kamar mandi untuk sama-sama
membersihkannya di kamar mandi yang ada di kamar saya dan diapun saya gandeng
ke kamar dengan sama-sama kami telanjang bulat (Bugil..gitu ..loh).
Setelah kami
saling membersihkan badan di kamar mandi dalam kamar saya, saya gandeng dia
untuk sama-sama berdiri di depan kaca lemari pakai kami yang cukup tinggi agar
dia bisa lihat kita sedang berbugil ria dan sambil saya dekap dia dengan
mesranya dengan di iringi rabaan-rabaan sex tangan saya ke bukit kembarnya yang
masih segeeer juga ranum sedangkan tangan saya yang satunya coba mengobel
memeknya dengan lembut (Pembacahal ini sengaja saya lakukan agar dia bisa saya
ajak lebih lanjut lagi giculho).
Ternyata siasat
saya membuahkan hasil yang okey dari ening, dia menggelinjat keenakan pentil
susunya di usap-usap dan lehernya saya kecup-kecup kecil sambil sesekali saya
jilat dengan lidah siasat itu terus saya jalanin sambil kecupan saya ke sekujur
tubuhnya sampai saya berada tepat di bukit kembarnya dan saya ledek dia bak
anak kecil yang pengen nenen ke ibunya Sayaku mo..memem..dong aku haus
neh,tanpa ragu saya serang bukit kembarnya dan diapun diam saja sambil
meracau..ahoh…ah enaaaakpak..gelii.kena kumis bapak..,
Eningga kuat
berdiri nech ,dengan perlahan tapi pasti saya ajak dia untuk di celentangin di
atas springbad dan tanpa susah payah diapun sudah pasrah celentang tanpa
sehelai benagpun di atasnya. Saya mulai dengan menciumi mem*knya yang masih
perawan itu sambil di jilati dengan lidah yang pengalaman ini, baru juga
berselang 5 menit saya mainkan lidah ini si ening sudah mulai basah dan
mengeruh achachohya..ya..terusin pak..enak bwanget jilatannya.
Ttidak hanya di
situ saja menjilatinya lidah ini terus nyelusuri ke bagian duburnya dan di
antara keduanya itulah saya pacu menjilatinya lagi
ohenak..pak..ach..ach.eebapak joroqqq..kok dubur ening di jilatin jugaah..ach
tapi enaaaaakkkkakh terusinohohohkarena melihat gelagat seperti itu tangan
sayapun mulai gerelya ke bagian bukit kembarnya untuk di usap-usap dan tanpa di
duga-duga dia menarik paksa torpedo saya untuk di kulum lagi dengan
buasnya(hehehe rupanya dia sudah bener-bener horney..pembaca) dan sekarang di
sudah tidak ragu & malu lagi untuk mengulumnya.
Serangan itu
terus berlangsung +/- 20 menitan sampai akhirnya di terkulai lemas sambil
bilang : aaahahh..ah.. oh..oh.. eing mo pipis lagi niiichoh pak awas nanti kena
pipis eningahdan keluarlah semua yang ada di dalamnya, saya benar-benar sudah
konak banget ngeliat dia seperti itu dan tanpa tunggu-tunggu lagi dan
buang-buang waktu lagi saya pun langsung memantapkan posisi torpedo pas di
depan KUEH PEPE perawan kampung itu, dengan lemah lembut saya bimbing torpedo
itu memasuki lubang kenikmatan itu sambil bibir ini terus menciumi dan mengisap
kedua bukit kembarnya si ening dan karena sudah terbuai kenikmatan diapun tidak
ada perlawanan yang berarti sampai pada saat akan memasukan torpedo ini dia
meracau Pakjanganpakjangan nanti..
Saya makin
semangat melihat goyangan perawan kampung ini apalagi melihat susunya yang
turun naik terdorong gerakan badanya yang erotis, medadak saya cabut kont*l ini
dari sarangnya dan ening berteriak : Oooh..jangan di cabut..oohh lagi enaaak
neechhh.. .sengaja ini saya lakukan untuk memancing kepenasaran dia..dan
ternyata berhasi.
Dia langsung
mendorong saya ke atas tempat tidur untuk merubah posisi agar dia berada di
atas daaannn di langsung naik ke atas perut saya mengambil posisi yang pas
untuk memsukan kont*l ini ke dalam sarangnya dan setelah pas posisinya diapun
langsung bergoyang laksana kuda yang kehilangan kendali, ohyesahyaya..ya..
enakjuga terdengar suara keluar masuk mem*kpreettttpreettttdalam kondisi
seperti itu saya pegang pantatnya agar gerakan erotisnya tambah berirama turun
naiknya dan tepat di atas kepala saya terlihat indah duabuah bukit kembar yang
bergelantungan seakan meminta untuk di lahap dan tanpa ragu-ragu lagi sayapun
melahapnya dengan penuh gairah ohhsusu kamu..enak bwanget Ning.terus goyang
ning,mulut ini memainkan lidahnya di kisaran pentil susunya sementara dia terus
bergoyang dan akhirnya gerakan-gerakannya semakin cepat..semaking..cepat tanpa
terkendali sampai-sampai dia mencakar saya.
Sambil
berteriak..ohpak.paksaya mo..mo.. pipis lagi okh..okh..karena gerakannya yang
semakin dahsyat sayapun menurun-naikkan pantat saya agar dian cepat keluar dan
alhasil dia mengejang lalu terkulai jatuh di atas dada sangat terasa air
kehangatan yang keluar dari dalam mem*k itu menguyur kont*l yang masih berada
di dalam sarangnya.
Saya tidak mau
kehilangan kesempatan yang enak itu hanya di renggut sama ening saja dan
setelah dia sampai, saya copot kont*l ini dari sarangnya dan ening saya suruh
nungging (Dogy style) untuk saya masukin lagi torpedo ini.
Walaupun saya
tahu dia masih belum hilang rasa nikmatnya dan setelah dia pada posisi saya
masukan kont*l ini ke mem*k perawan kampung itu dengan mudahnya lalu saya
gerakan keluar masuk dan karena mem*k itu masih basah bekas cairan kenikmatan
yang keluar dari dalamnya maka gerakan itu bisa langsung pada yang inti yaitu
tusukan panjang dan pendek, dia pasrah kont*l ini keluar masuk
dengan bebasnya
dan antara pantat dengan pangkal kont*l ini saling beradu sampai menghasilkan
suara cretcret..cret.. prtprt.prt permainan ini berjalan +/- sampai 30 menitan
dan akhirnya sayapun hampir sampai ke klimax yang saya tunggu-tunggu, gerakan
saya tambah di percepat dan si eningpun ikut bergoyang juga sampai akhirnya
saya bilang Eniiiing.saya..mo sampe ..nech.ohahterus goyang
sayangohohoooohcret..cret..crettseeer ,ooh enak pakjangan di cabut..dulu
kont*lnyaoh..enaaaaakkk terasaohbiarin aaajaahdulu di dalem..pak ening lagi
eenaaakkkk please jangan di lepaaassss..ohoh,-
Rupanya si
eningpun mencapai oragnsmenya untuk yang kesekian kalinya, dia hanya terdiam
dan kamipun lunglai berduaan di atas springbad telanjang bulat setelah bergelut
dengan birahi selama +/- 3,5 jam (saya bilang 3,5 jam karena sejak saya
menciumi tangannya pada saat memijit saya sempat melihat jam dinding menunjukan
waktu jam 20.30 dan selesai +/- jam 24.00).
Si Ening saya
belai rambut hitamnya dengan mesra,saya cium pipinya dan saya kulum sebentar
bibirnya, sebagi tanda terima kasih dan tidak terlihat di wajahnya rasa
penyesalan sedikitpun bahkan sepertinya dia mau mengulang lagi pertemouran
malam itu.
Maka sejak saat
itu apabila ada kesempatan untuk ML sama dia selalu kami lakukan kapan saja dan
dimana saja tidak mengenal tempat dan waktu, sampai akhirnya dia pulang ke
kampunya karena di panggil sama orangtuanya untuk kawin dan sejak itu saya
tidak pernah ketemu lagi sama dia.. Oh..sungguh pengalaman yang sangat nikmat,
selamat jalan eningku, Perawan Kampung yang Manis.
0 Response to "Cerita Dewasa Gadis Desa Asoy"
Post a Comment