![]() |
Cerita Dewasa Nafsu Pertama Ku |
Pacarku Eri sms denganku katanya aku disuruh maen
kesana ya udah sehabis makan dan ganti baju aku langsung menstater motorku
menuju ke rumah pacarku, selang satu jam dalam perjalanan aku sudah sampai di
rumahnya kabetulan juga dia juga libur.
Kutunggu agak lama setelah memencet bel rumahnya, Eri
membukakan pintu depan rumahnya, “lho kok sepi, pada kemana ? tanyaku sambil
masuk ke rumahnya, “oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke
sekolah, ada PR” katanya.
“Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya
habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya
cuman sempet pake handuk sama kaos aja”.
“Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil
senyum.
“Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, ”
tapi suka kan …hi hi hi. Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan
pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti
lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok,
kaos ketatnya membungkus payudara indah tanpa bh itu dengan sempurna,
memperlhatkan lekukan dada wanita yang sempurna.
Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih
sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta
nggak bisa diboongin. “Sorry ya agak lama, nih kopi kesukaanmu mas “, aku agak
kaget juga “eh makasih ya” kataku sambil kaget dan agak konak lihat pakaiannya,
Eri cuma make celana pendek tipis batik yogya dan kaos
tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang
memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.
“Aku minum ya, wah masih panas sekali’ kataku sambil
megangin mulutku yang kepanasan,
Eri ketawa ” makanya kira-kira ya kalau mau minum tiup
dulu donk, mas”.
“Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti
diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi “kataku.
“Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu” kata Eri
sambil duduk disampingku dan memegang mulutku, aku diam dan memperlihatan
lidahku yang kepanasan, sementara kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm.
Kudekatkan dudukku pada tubuh Eri, sambil tangannya melihat-lihat lidahku,
Tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil
kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu.
Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok
membuat kontoIku bangkit dan mulai membesar dengan cepat,
Hingga menyesakkan celana yang kupakai, “idih, kok
sampai merah gini” kata Eri, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa
menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat
dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah,
Satu hal yang kusuka dari pacarku, meskipun dia
orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan
lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan. Tiba-tiba Eri mengangkat
pantatnya dan duduk diatas pangkuanku,
Bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan
menekan kontoIku yang sudah mengeras, “Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil
menggoyangkan pantatnya diatas kontoIku”.
Kulihat matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair,
pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher
putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga,kelihatannya salah satu titik
rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya,
Lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan
payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan
kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok
itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya,
Sangat kontras sekali dengan dadanya yang sangat putih
dan montok itu. Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan
lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah
tegak seperti penghapus pensil di ujung,
Kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun
sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya
dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya
mendesis seperti orang kepedasan.
Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan
memeluktubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas kontoI tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya
yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok
dan padat.
Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dan dia
menggelendot manja diatas pangkuanku, “Mas, kita kemarku yuk, takut di ruang
tamu ada yang masuk, lagian disana kan lebih leluasa, tapi aku minta digendong
ya ..? pintanya manja.
Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong
tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang
tamu. Setelah menaruh Eri diatas kasur, kuhampiri tape disamping tempat
tidurnya dan kusetel lagu Forever In Love-nya Kenny G yang sampai saat ini
menjadi lagu kenangan kami berdua.
Dalam ketegangan kontoIku dan nafsu yang sudah naik,
kuhampiri Eri, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari
keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan
akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku tak tinggal diam mulai dari kaos dan
BH-nya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang menutupi lembah dan
jembut halusnya,
Sambil terpejam Tangan Eri meraih kancing dan
resluting celanaku dan didapatinya kontoIku yang sudah tegak berdiri, kubantu
melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya
celana dalam Eri yang masih dipakainya. Tiba-tiba tubuhku didorongnya, “berdiri
dulu sayang, katanya,
Akupun turun dari tempat tidur dan Eri pun duduk
ditepi tempat tidur dan sambil membelai kontoIku yang sudah sangat tegang, ”
Aku belum pernah lihat titit lelaki dewasa, tetapi punyamu besar sekali mas,
sampai-sampai tanganku rasanya mantap sekali memegangnya, boleh aku belai
sayang,
“Tentu, belai ciumi dan manjakan kontoI besar ini
sayang, kataku. KontoIku sebenarnya nggak terlalu besar ya kira-kira pernah
kuukur pakai penggaris panjangnya 15 cm dan bonggolnya sebesar pepsodent ukuran
jumbo, yah perfectable size-lah menurut ukuran pacarku.
Sejak pertama kali mengenal oral sex hingga hari ini,
Eri menunjukkan antusias yang sangat tinggi dengan kontoIku, matanya sempat
terbelalak saat pertama melihat dan memegang kontoIku yang sudah ereksi.
Apalagi saat pertama kali melakukan “karaoke”,
istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kontolku
benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku
marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir aja baru dengan kamu ,
dan akupun teringat first kiss buatku dan buat dia benar-benar berkesan,
Habis sama-sama baru sekali itu sih. Sambil duduk
dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kontolku yang sudah ereksi terlihat
menantang seperti tugu monas, Eri jongkok dibawah sambil membelai perlahan
kontolku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kontolku mengikuti urat-uratnya
yang menonjol sambil sesekali meremas dengan gemas,
Kulihat payudara Eri sangat menantang dan sesekali
kuremas juga susunya. Dari pangkal kontolku, dekat anus, tiba-tiba Eri
menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bonggol kontolku, jilatan itu kemudian
berpindah keatas mengikuti batang kontolku,
Hingga akhirnya kepala kontolku dijilat dan disedot
perlahan-lahan. Kurasakan aliran darah mengalir keras disepanjang urat
kontolku, dan ketegangannya mungkin sudah mencapai 100%, kepalanya membesar
seperti helm tentara,
Warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat
sekali. Sampai akhirnya batang kontolku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam
mulutnya, perlahan-lahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya,
sementara masih tersisa sekitar 5 cm.
“Masukkan semuanya dong, pintaku, “Gimana mau masuk
lagi, kontolmu terlalu panjang buat mulutku, katanya sambil melepaskan
kulumannya. Akhirnya keluar masuk kontolku dimulutnya, wah rasanya nikmat
sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku,
Kami memang selama ini belum pernah melakukan
persetubuhan hingga memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar
berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan
senggama.
Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang
terbuka ditambah alunan instrumen Kenny.G membuat kami sama-sama terbuai dan
lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kujamah payudaranya, Eri kutarik dan
kurebahkan di atas tempat tidur, wajahnya benar-benar merangsang, matanya
berbinar,
Bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan
memadat dengan putting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi
wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari
jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya,
Sambil kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa
terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Eri
diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu. Sampai di pahanya kubelai
dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu
terangsang,
Sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai
menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kuremas sambil mulai
kujilati melingkar hingga sampai ke putingnya kujilati dan kusedot penuh nafsu,
Kulihat pinggul dan pantat Eri bergerak dan menggelinjang tak karuan menahan
kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.
Kujilati kebawah lagi dan sampai ke perut Eri yang
sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam
yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kusibakkan bulu-bulu
halus yang menutupi vagina pacarku, terlihat bibir vaginanya masih tertutup
rapat,namun terlihat disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah
mulai basah.
Kubuka sedikit dan terlihat kelentitnya berwarna merah
jambu, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Eri melenguh
keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari
telunjukku dan akhirnya mulai kujilati dengan ujung lidahku, kembali terdengar
erangan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.
“Mas, tolong aku sayang, masukkan kontoI besarmu ke
vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini, pintanya sambil
setengah menangis.
“jangan sayang, kita belum boleh melakukan ini, toh
nanti kita juga akan menikah, kataku masih sadar, meskipun aku jiga sudah tidak
kuat lagi menahan nafsuku.
“Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu
sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Eri,
sambil mulai menarik kontoIku ke arah vaginanya yang membasah. KontoIku yang
sudah agak menurun, mulai bangkit lagi begitu menyentuh bibir vagina Eri,
sangat tegang dan begitu membesar.
Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit
kumasukkan batang kontoIku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala
kontoIku ke mulut vaginanya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Eri sedikit
meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, “aaah” ,
Namun akhirnya kepala kontoIku sudah mulai masuk dan
mulai kurasakan kehangat vaginya, perlahan kumasukkan seinchi demi seinchi,
pada centimeter ke 3 menuju ke 4, Eri tiba-tiba berteriak dan menjerit,
“Aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang
menusuk dan nyerinya sampai ke perut”, katanya. “Aku cabut aja ya ?” ” Jangan,
biarkan dulu kutahan rasa sakit ini, aku yang sudah merasa kenikmatan yang luar
biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang kontoIku.
Kulihat Eri meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia
menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kontoIku hampir seluruhnya masuk,
kenikmatan yang belum pernah kurasakan, kontoIku serasa digigit bibir yang
kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.
Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini, ”
mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kontoImu mas,
rasanya nikmat sekali. Perlahan aku mulai mengayun batang kontoIku keluar masuk
ke vagina Eri,
Kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat
kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia
kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya
melingkar di pantatku dan seolah meminta kontoIku untuk dimasukkan dalam-dalam
ke vaginanya.
Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia
sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kontoIku
di vaginanya. Eri berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di
pantatku,
Kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik
kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba
tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di
pantatku,
Kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya
hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kontoIku seluruhnya
di dalam vaginanya. ” Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh….
ahhhhhhhhhhh,
Aku merasakan nikmat yang amat sangat, kontoIku berdenyut-denyut,
rasanya aliran darah mengalir kencang di kontoIku, dan aku yakin kontoIku
sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Eri, sepertimya aku
juga akan mengeluarkan air kejantananku.
Kubuka sedikit jepitan kaki Eri dipantatku, sambil
kubuka lebar-lebar paha Eri, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan
dari vagina Eri, kontoIku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya
dengan cepat aku kayuh kontoIku keluar masuk dari vagina Eri, nikmat sekali
rasanya.
Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kontolku
di vagina Eri, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam
kontolku dan akhirnya …. Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kontolku yang sudah
kucabut dari dalam vagina Eri,
Kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air
kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan
diatas perut Eri, kuurut-urut batang kontolku dan tetesan air maniku berjatuhan
di atas jembut halus kekasihku.
Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Eri, kupeluk
dia sambil kubelai rambutnya, Eri terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua
belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk
dia erat-erat, dan dia memelukku juga,
” Mas, hari ini aku sudah persembahkan kesucianku
untukmu, sesuatu yang berharga yang kumiliki telah kuberikan padamu, aku nggak
mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah
hari ini … Aku sangat mencintaimu mas”.
Eri bangun dari rebahannya, mengambil saputangan dan
membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan
kenikmatannya, saputangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah
lembar saputangan biru itu.
“Saputangan ini akan kusimpan selamanya, sebagai tanda
buat cinta kita, mas” Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup
keningnya dan kukatakan, ” Hari ini 14 November 1994, aku telah kau berikan
sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga
sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan
kulupakan hari ini selama hidupku”.
Dalam keadaan sama-sama bugil, kupeluk tubuh Eri,
kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang
sama, ” tahun depan aku sudah lulus, selanjutnya aku akan melamarmu dan kita
akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Eri”.
” Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang
memang aku idamkan selama ini”. Keringat yang mengalir di badanku diseka Eri
dengan handuk dan dia membersihkan kontolku dengan handuk basah, akupun jadi
terangsang lagi,
” Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar
perkasa mas”, aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi
tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tiba-tiba mamanya pulang.
Kugandeng tangan Eri dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower
kamar mandinya kita mandi bersama,
Saling menyabuni dan bercanda bersama, Kontolku
menjadi tegang saat mandi dan Eri sempat memasturbasi kontolku yang sudah
tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang
kontolku,
Sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan
muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Eri tertawa puas, menciumiku dan
melanjutkan mandi sampai selesai. Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan
Eri dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang
tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah
itu.
0 Response to "Nafsu Pertamaku"
Post a Comment